Islam dan Dunia Islam [2]

Islam dan Dunia Islam [2] by Jenggis.com

Membahas Dunia Islam pasti tidak akan lepas kaitannya dengan Timur Tengah. Nah, jika mendengar kata “Timur Tengah”, dalam benak kita pasti akan terbayang bangsa Arab, wilayah yang penuh hamparan padang pasir, perbudakan, wilayah yang selalu bergejolak dengan konflik dan perang, tetapi juga kawasan yang kaya akan minyak. Berbagai citra yang dikesankan negatif mengenai Timur Tengah itu, dalam beberapa hal, membuat perhatian terhadap kawasan ini sangat terbatas. Tetapi sebenarnya ada empat isu yang menjadikan Timur Tengah sebagai wilayah yang amat sangat penting.

Pertama dalam aspek historis, Timur Tengah adalah tempat lahirnya peradaban pertama manusia. Banyak kepercayaan dan aliran-aliran dunia muncul dari sini. Penemuan-penemuan manusia di masa lalu berasal dari kawasan ini. Hukum-hukum pertama di dunia ditulis di kawasan ini dan sebagainya.

Kedua yaitu aspek geografis, kawasan ini terletak di antara tiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa. Timur Tengah dengan Terusan Suez yang dibuat oleh Darius, Kaisar Iran hampir 25 abad yang lalu, merupakan tempat yang menghubungkan dua laut dikawasan ini, yaitu Laut Merah dan Mediterania. Timur Tengah pada awal abad ke-20 menjadi pusat perhatian dunia, dan mungkin kawasan yang paling sensitif dari segi strategis, ekonomis, politis, dan kebudayaan. Teluk Persia yang strategis pun juga terletak di kawasan ini.

Ketiga yaitu aspek keagamaan. Timur Tengah merupakan tempat lahirnya agama Yahudi, Kristen dan Islam. Tempat-tempat suci agama-agama besar Samawi seperti Baitul Muqaddas, Ka’bah, dan tempat lahirnya Nabi Isa AS dan Sinagog-sinagog besar orang Yahudi pun berada kawasan ini.

Terakhir yaitu aspek ekonomis, kawasan ini memiliki sumber-sumber minyak dan gas yang paling kaya.

Wajar jika ada banyak pihak berkeinginan untuk menguasai kawasan Timur Tengah. Belum lagi kenaikan harga minyak dunia yang mencapai tingkat tertinggi membuat negara-negara di Timur Tengah, khususnya kawasan Teluk, kini berlimpah kekayaan. Hal ini menjadikan banyak dari negara-negara luar ingin menjadikan negara-negara di Timur Tengah sebagai mitra dagang dan mitra investasi yang sangat potensial.

Ada dua hal yang terkadang terlupakan apabila mengkaji tentang kawasan Timur Tengah, yaitu sepak terjang Zionis dan upaya Inggris dalam membagi Imperium Utsmaniyah serta mendirikan negara Yahudi di Timur Tengah. Sejarah Timur Tengah tidak akan pernah terlepas dari peran Inggris dalam menyerahkan masalah Palestina kepada PBB dan Amerika yang begitu getolnya mensukseskan pengesahan Resolusi Pembagian Palestina tahun 1947, ditambah sebagai negara yang pertama kali mengakui Israel. Kenyataan ini seringkali tertutupi oleh media Barat. Sedikit banyak saya sendiri telah menguraikannya dalam buku saya yang berjudul 10 Isu Global di Dunia Islam.

Sebuah Alternatif

Saat ini jika kita dapat menengok beberapa negara-negara dunia Muslim semacam Chechnya, Palestina, Kashmir, Turkestan, Bosnia, Kosovo, Macedonia, Algeria, Tunisia, Ethiopia, Chad, Somalia, Djibouti, Sudan, Turki, Uzbekistan, Afghanistan, Iraq, Iran, Indonesia, Malaysia, Syria, dan sebagainya. Agama masih tetap merupakan kekuatan sosial yang, meskipun bercerai berai, namun masih meresap dalam kehidupan sosial dan budaya politik rakyat yang mana banyak jauh tidak sesekuler seperti yang selama ini dibayangkan.

Negara-negara Muslim terus-menerus perlahan-lahan berada dalam suatu suasana krisis dimana penduduknya merasakan dan menyuarakan kegagalan negara dan bentuk-bentuk nasionalisme dan sosialisme sekuler. Terkadang tidak disadari (atau disengaja) tantangan yang disuarakan atas nama Islam terhadap pandangan dunia sekuler konvensional yang telah lama merupakan norma-norma yang kita anut, seringkali disepelekan dan dianggap sebagai bentuk penyimpangan, sesuatu yang tidak rasional, dan ekstrimis. Yaitu bagi para intelektual, pembuat kebijakan, dan pakar-pakar Barat yang liberal, yang selalu merujuk kepada informasi yang sekuler, seperti halnya bagi kelompok-kelompok elite di Dunia Islam, agama dalam kehidupan masyarakat selalu saja dianggap sebagai suatu ancaman fundamentalis dan suatu kemunduran.

Namun dalam hal ini, bagi beberapa pemerintahan di Dunia Islam, yang legitimasinya amatlah lemah dan yang kekuasaannya dicapai dan dijalankan dengan paksaan dan kekerasan, yaitu kombinasi antara ‘demokrasi yang tidak terkontrol’ dan Islam, maka semua itu jelas merupakan ancaman yang serius.

Semakin pemerintahan-pemerintahan di sebagian besar negara Muslim gagal memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial ekonomi masyarakat mereka, membatasi partisipasi politik mereka, terbukti tidak peka terhadap kebutuhan untuk secara efektif memasukkan Islam sebagai suatu komponen dalam identitas dan ideologi nasional mereka, atau bahkan tampak terlalu tergantung kepada Barat, maka suatu alternatif politik Islam pun akan semakin bertambah daya tariknya.

Salam Hangat dan Jabat Erat Selalu

One thought on “Islam dan Dunia Islam [2]

Leave a comment